Assalamualaikum Wr Wb

Wilujeng sumping ka sadayana di blog abdi, mugia aya manfaatna...
.









Senin, 31 Januari 2011

Tanda Akad Itu


Berkumpulnya dua jiwa, saling menopang
Bersatunya dua cita & asa, saling mengisi
Bertemunya dua karakter, saling melengkapi
Berpadunya dua potensi & visi, saling menguatkan

terjadi karena cinta…

lebih dari sekedar hanya ingin menghalalkan yang haram
bukan hanya mencari pelampiasan sesaat
lebih dari sekedar mengikuti tuntutan usia
bukan hanya menghamburkan uang dunia

tetapi ini…

untuk menyempurnakan agama samawi
proses menemukan pendamping hidup sejati nan menawan hati
mengesahkan seorang bapak yang menafkahi
mengesahkan seorang ibu yang mengasihi
menambahkan rezeki
menyalurkan kebutuhan fitrah insani
mewarisi keturunan pembahagia hati
peluang meraih kebahagiaan yang hakiki

sulit mencari pendamping yang ideal
susah menemukan pasangan yang sempurna
pasti ada kekurangan di banyak sisi
karena ini pertemuan dua manusia
bukan pertemuan dua malaikat
pertemuan antara ikhtiar insani
dengan takdir ilahi yang sah

perlu sikap saling bertoleransi
perlu sikap saling memahami
perlu sikap saling menghormati
perlu sikap saling menahan diri
perlu sikap saling menasehati
perlu sikap saling berevaluasi
perlu sikap saling mengingat mati

tak akan kuat diri ini mengemban amanat besar nan suci ini
tak akan mampu diri ini berdiri hanya dengan dua kaki
begitu lemah jiwa ini menahan keangkuhan diri
perlu sentuhan Ilahi
perlu bantuan Robbul Izzati
kuatkanlah ikatan ini
pertahankanlah perjanjian mulia ini
muliakanlah cinta ini
anugrahkanlah mutiara hikmah dibalik semua ini
munculkanlah berkah dalam setiap perjalanan ini
agar menjadi keluarga dakwah sakinah nan abadi
sebagai perantara menuju jannati
penuh dengan ridho Ilahi.
Amiin…

Minggu, 16 Januari 2011

Menikah karena Allah


1.ketika akan menikah janganlah mencari isteri, tetapi carilah ibu bagi anak-anak kita.janganlah mencari suami, tetapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2.ketika melamar anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapimeminta kepada allah melalui orangtua/wali si gadis.

3.ketika akad nikah anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan allah.

4.ketika resepsi pernikahan catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo'akan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do'a mereka.

5.sejak malam pertama bersyukur dan bersabarlah anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat

6.selama menempuh hidup berkeluargasadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri

7.ketika biduk rumah tangga oleng jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegangan tangan.

8.ketika belum memiliki anak cintailah isteri atau suami anda 100%.

9.ketika telah memiliki anak jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

10.ketika ekonomi keluarga belum membaikyakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

11.ketika ekonomi membaik jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

12.ketika anda adalah suam iboleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.

13.ketika anda adalah isteri tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.ketika mendidik anak jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.

15.ketika anak bermasalah yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

16.ketika ada pil jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.

17.ketika ada wil jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

18.ketika memilih potret keluarga pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga masjid.

19.ketika ingin langgeng harmonis gunakanlah formula 6 k :ketaqwaankasih sayangkesetiaankomunikasi dialogisketerbukaankejujuran

*berbagai sumber

Jumat, 07 Januari 2011

Kupinang engkau dengan Bismilah


Teringat saat dulu, saat pencarian teman hidupku lagu itu yg selalu menemaniku dalam kesendirianku dalam lamunaku, syair munjat cinta terasa pas untukmenemaniku dlam penantianku unutk menjemput teman hidupku yang akan menajdi bidadarku kelak.

Walau aku senyum bukan berarti
Ada yang tak ada di hati ini
Di jiwa ini hampa

yah..aku selalu tersenyum ketika bertemu teman-teman, ketika maen futsal bareng teman kantor, atau ketika mudik bertemu ibu dan bapaku, tapi sungguh hati dan jiwaku ini hampa karena tidak adanya cinta dalam hatiku yang akan slalu menemaniku, untuk temaniku dalam kesepian, unutk mengukir cerita cinta...tapi saat itu ada saja cobaan hidup dan aku merasa seakan aku ini hina.

setiap pulang sholat subuh dari mesjid ragunan, lagu tersebut seakan terngiang-ngian dalam pendengaranku, udara pagi yang dingin seakan semakin membuatku hatiku benear-benar membutuhkan cinta.

Tuhan berikanlah aku cinta
Aku juga berhak bahagia
Berikan restu dan halal-Mu
Tuhan beri aku cinta

Y Allah hanya Engkaulah Allah dzat pemilik cinta itu, ku terus memhon dalam sujud2ku agar engaku berikan cinta untuku, restMU dan halalMU....indah untuk dikenang saat2 kesendirianku, dan aku salalu yakin setiap manusia sudah ditentukan jodohnya masing-masing, aku mempunyai keyakinan kepada Allah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik untuku tapi tetap berikhtiar sekuat tenaga untuk mendapatkanya.

Jodoh kita sudah tertulis di lauhul mahfuzh, mau diambil dari jalan mana? jalan halal atau jalan haram, dapatnya yang itu juga, yang beda rasa keberkahanya...

semau mengharapkan jodoh yang terbaik, namun banyak orang yang berpendapat bahwa jodoh telah ditetapkan di lauhul mahfuzh, kita tidak bisa mengubahnya lagi jadi kita cukup menunggunya nanti pasti akan datng sendiri, padahal pendapt seperti ini adalah pendapat yang salah, kalau tidak di jemput ya jodoh tidak akan datang, menjemputnya bisa melalui doa dan ikhtiar yang  maksimal...yah modalku unutk mencjemput jodoh hanya doa dan ikhtiar yang cukup, tapi seandainya jodoh yang aku pinta tidak dikabulakn atau tidak sesuai dengan keinginanku, aku selalu ingat firman Allah :

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Al- Baqarah:216

ikhlas dan sabar dengan takdir Allah adalah satu hal yang harus aku tanamkan dalam diri aku bahwa Allah mengetahui yang terbaik buatku,  maksimalkan doa maksimalkan ikhtiar selanjutnya biarkan Allah yang menjawab doa dan ikhtirku...itulah saat-saat kesendirianku saat-saat pencarianku, ada rasa senang sedih, menjalani hidup dengan tak hentinya berdoa dan berikhtiar, tapi semoga akan menjadi ladang pahala buatku...amin

kini, hari ini di awal taun 2011 tepatnya tanggal 2 januari aku bulatkan tekad untuk meminang bidadari, yah.. bidadari berkerudung putih, bermata jeli, berparas ayu, beralis tebal berkumis tipis di bibirnya..kubulatkan tekad untuk meminangnya untuk menjadi bagian dari hidupku, dalam suka ataupun duka, dalam senang ataupun sedih.Alhamdullilah. Hari ini akhirnya aku berangkat juga, yahh.. berangkat untuk melamarmu, setelah sebelumnya kau menerima khitbahku. Terik matahari menyengat, terbiaskan oleh film kaca mobil, teredam oleh dinginnya AC mobil , yang menemaniku sepanjang perjalanan menuju rumahmu Ku berangkat bersama ayah , ibu, dan kaka tercinta, di temani dengan sodara-sodara dekat,  Alhamdullilah sodara2ku tercinta mau membantu proses ini dengan sangat senang sekali,mulai dari transportasi sampai nanti ketika akan bertemu dan membicarakan proses lamaran dengan calon mertuaku. Sepanjang perjalanan, bapak, uwa, dan ibuku bercanda-canda kecil mengenai begitu lucunya waktu masa kanak-kanakku dulu. Ohh tidak!!,aq sedikit malu mereka membicarakanku, bahkan mereka pada awalnya sangat tidak percaya, aku yang sebelumnya masih suka bermain-main pasir, bermain srodotan di halaman rumah, atau menangis minta dibelikan mainan sekarang sudah meminta untuk menikah…hehehe, sedikit bangga aq memikirkann...maksih abah, maksih ambu...

Kau, dengan rona gelisah bertabur bahagia
merangkai kata demi kata dalam diammu

Aku, tertunduk malu bercampur haru yang membiru
menahan detak jantung yang tak berirama

Pertunangan kita di suatu senja…
adalah awal dari sebuah cerita
yang kelak ‘kan terukir pada cincin cinta kita

dengan perasaan bercampur-aduk rasa gelisah rasa senang deg-degan detak jantung ini karean hari ini adalah hari yang bersejarah dalam hidupku, dimana hari ini adalah awal menuju kehidupan denganya, dimana aku harus serius lagi dalam hidup ini menutup wanita lain dalam hatiku.


setelah sholat dhuhur berjamaah aku dan keluargaku menuju kerumahnya disambut dengan senyuman yang tulus dari pihak keluarga aku dan rombinganku masuk dan duduk dirumahnya,  ahhh beginikah rasanya meminang bidadari..perasaan malu, gelisah bahagia bercampur menjadi satu..hasilnya keringat dingin keluar dari keningku dari punggungku. tapi perasaan itu hilang takala aku melihat dia sang bidadari..ahh begitu ayunya dia, begitu cantiknya dia bidadari berkerudung coklat itu akan segera aku pinang, ingin sekali menatapnya lebih lama tapi aku harus tahan perasaan ini..BIDADARIKU saat kukatakan dengan indah IZINKAN AKU MEMINANGMU...MENIKAHLAH DENGANKU..jadikan aku raja bagimu dalam istana hatimu...

yah hari ini aku melamarmu, matahari tak terik, udara yang sejuk dan gerimis hujan menjadi saksi dan niat yang tulus,Langit mengirimkan awan untuk memyangi langkah menuju dirimu yang menunggu dengan seulas senyum, semoga akan membawa keberkahan.Aku melihat tanda-tanda alam yang kesemuanya adalah semesta yang sedang melingkupi kita.
Hari ini aku melamarmu. Ada rasa takut yang mulanya merayap di hati ini. Bukan takut pada segala yang melingkupimu. Aku takut kalau-kalau tak mampu memikul beban sejarah dan tanggungjawab atasmu. Tapi tenggelam dalam sungai ketakutan bukanlah solusi yang baik. Aku mesti mengalir dan menelusurikehidupanmu demi memastikan tanaman bahagia tetap tumbuh semerbak di hatimu. Aku mesti member air kehidupan, memberi pupuk, dan menjadi matahari atas tunas kehidupanmu. Dan betapa bahagianya diriku ketika dirimu mekar dan indah semerbak bersamaku.


Hari ini aku melamarmu. Aku memberanikan diri untuk menyayangimu, menemani hari-harimu, dan menjadi sosok yang baik untuk menelan segala sedihmu. Kita akan membuka lembaran baru dari buku kehidupan kita yang kelak akan dipenuhi catatan yang kita goreskan bersama. Kita akan sama-sama menjadi saksi atas buku kecil sejarah kehidupan kita masing-masing. Kita akan sama-sama memberi makna atas setiap jengkal perjalanan kita. Sebab kita adalah dua tubuh dan satu jiwa. Kau dan aku akan melebur jadi satu kesatuan.samapai pada acara inti, saat bapaku meminta untuk meminangmu, deg..deg..deg jantungku berdebar-debar karena ini adalah acara yang paling inti.

" sebelumnya saya dan keluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika kedatangan kami sekeluarga kurang berkenan di hati bapak ibu sekalian, kedatangan kami kesini tiada maksud hanya ingin meminang putri bapak yaitu prasmitha, anak kami merasa sudah cocok dengan putri bapak, sebagai bukti dari keseriusan anak kami maka kami selaku orangtua dengan mengucap Bismillah bermaksud meminang putri bapak, yaitu neng prasmitha..tidak banyak kalimat yang di ucapkan orang tuaku, kini giliran pihak keluarga dia yang berbicara,

dan di ucapkan langsung olh bapaknya mitha.

" dengan hati yang suci dan dengan tangan terbuka seluas samudra kami sebgai orangtua menerima pinangan ini... 
alhamdulilah pinangnaku di terima, hari ini adalah hari yang paling bahagia, karena dia bidadari berparas ayu telah aku miliki...terima kasih ya Allah.." Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapatmembuat hidupku menjadi sempurna"..terima kasih bidadariku kau terima pinganan ini bahagia meski mungkin tak sebebas merpati.ada perasaan haru biru, senang sedih, hampir saja air mata ini keluar dari kelopak mataku tapi aku tahan agar tidak meneteskan air mata ini, apalgi saat ibu mengenakan cincin itu pada jemari lembtunya, sudah ga kuat lagi hati ini menahan haru ingin aku menangis sejadi-jadinya, anakmu ini yang dulu engkau susui engkau manja, ingin sekali aku memelukmu ibu, terima kasih bapak, ibu kau telah bawakan dia untuku, terima kasih juga ats restumu  karean restumu adalah restu Allah juga.Acarapun selesai di tutup dengan doa semoga semuanya mendapatkan keberkahan.

Barakallah
Mudah-mudahan Allah memberkahi, baik ketika senang mahupun susah dan selalu mengumpulkan   pada kebaikan


Kupinang engkau dengan Al Quran
Kokoh suci ikatan cinta
Kutambatkan penuh marhamah
Arungi bersama samudra dunia

Reff :
Jika terhempas di lautan duka
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika berlayar di sukacita
Ingatlah tuk selalu syukur padaNya

Bridge :
Hadapi gelombang ujian
Sabarlah tegal tawakal
Arungi samudra kehidupan
Ingatlah syukur pada-Nya

Minggu, 02 Januari 2011

PERNIKAHAN ITU MEMBUKA TABIR RAHASIA


pernikahan itu…
membuka tabir rahasia, bahwa isteri yang kita nikahi…
tidaklah secantik Zulaikha… tidaklah selembut Aisyah,
tidaklah setakwa Maryam… tidak pula setabah Fathimah,
apalagi semulia Khadijah…
akan tetapi dia hanyalah perempuan akhir zaman yang ingin memperbaiki diri, tuk belajar menjadi seorang wanita yang shalihah…
ia adalah wanita yang tidaklah sempurna, sehingga ia merasa sempurna ketika Tuhan menakdirkan kita hadir dalam kehidupannya, tuk selalu setia menemaninya saat senang maupun susah…

pernikahan itu… mengajarkan kita kewajiban bersama…
jika isteri menjadi tanah, kitalah langit penaungnya
jika isteri ladang tanaman, kitalah pagar penjaganya
jika isteri adalah murid, kitalah pembimbingnya
jika isteri bagaikan anak kecil, kitalah tempat bermanjanya
saat isteri menjadi madu, teguklah sepuasnya
seketika isteri menjadi racun, kitalah penawar bisanya
seandainya isteri tulang yang bengkok, maka lemah lembutlah saat meluruskannya …
pernikahan menyadarkan suami isteri, perlunya iman dan takwa, tuk bersama meniti sabar dalam menggapai ridhaNya…

pernikahan itu…
menyingkap tabir rahasia, bahwa suami yang kita nikahi…
tidaklah setampan Yusuf… tidaklah segagah Musa,
tidaklah setaat Ibrahim… tidak pula setabah Ayyub,
apalagi semulia Muhammad…

akan tetapi dia hanyalah laki-laki akhir zaman yang ingin memperbaiki diri, tuk belajar menjadi seorang pria yang shalih…
ia adalah pria yang tiadalah sempurna, sehingga ia merasa sempurna ketika Tuhan menakdirkan kita hadir dalam kehidupannya, tuk selalu setia di sampingnya saat senang maupun susah…

pernikahan itu… mengajarkan kita tanggung jawab bersama…
jika suami menjadi rumah, kitalah penghuninya
jika suami nahkoda kapal, kitalah pembaca petanya
jika suami bagai anak kecil yang nakal, kitalah penuntun kenakalannya
saat suami menjadi raja, nikmatilah anggur singgasananya
seketika suami menjadi bisa, kitalah penawar racunnya
seandainya suami sedang marah, maka bersabarlah saat memperingatkannya…
pernikahan menginsyafkan suami isteri, perlunya iman dan takwa, tuk bersama meniti sabar dalam mencari ridhaNya…

pernikahan itu… bagaikan sebuah bahtera…
bahtera yang bersandar di pelabuhan itu memang aman dan nyaman, namun bukanlah itu tujuan dibuatnya bahtera… begitu pula bahtera rumah tangga, akan selalu ada terpaan gelombang yang menerjang, pun badai cobaan yang menghadang… kadang kecemburuan, kadang perselisihan, kadang fitnah, kadang perdebatan, kadang saling mendiamkan, kadang menipisnya kepercayaan, atau kadang tak sejalan… adalah hal yang lumrah dalam rumah tangga pernikahan… maka kesabaran, kerendah hatian, kelemah lembutan, berlapang dada, saling memahami dan saling memaafkan, adalah kunci utama tuk menjaga ikatan suci pernikahan…
pernikahan itu… kebahagiaan sesungguhnya bukan pada…
menggunungnya harta yang kita kumpulkan, atau kelapangan hidup yang selalu kita dapatkan… apabila ternyata semua itu hanyalah cobaan, atas segala kelalaian kita akan kampung halaman abadi yang Dia janjikan… bila semua itu menjadikan kita hamba ketenaran, yang berlomba dalam kemewahan, tak peduli lagi mana halal mana haram, hingga tibanya hari yang dijanjikan… maka pada hari itu, para kekasih saling mengingkari, suami isteri yang di dunia dulu seperti putri dan pangeran, kini mereka bermusuhan dan saling menyalahkan… sebab mereka dahulu tidak saling melarang dalam keburukan… dan adakah kerugian yang lebih perih bila sampai kita digiring ke dalam neraka yang dinyalakan…

pernikahan itu… kebahagiaan sesungguhnya ada pada…
barakahnya rezeki yang kita kumpulkan, serta diberikanNya kita petunjuk dalam keimanan, ketakwaan, dan ketaatan, hingga tibanya hari yang dijanjikan… maka pada hari itu, para kekasih saling dipertemukan, karena seorang kekasih akan bersama lagi dengan yang dikasihinya, seorang isteri akan kembali bersama suami yang dicintainya… sebab mereka dahulu saling bersabar dalam melakukan kebaikan… dan adakah keuntungan yang lebih indah dari diucapkannya salam yang iringi kita bersama orang-orang yang kita cintai tuk masuk ke dalam syurga abadiNya yang ditinggikan…

pernikahan itu… bukanlah sebuah pertemuan…
antara malaikat dan bidadari…
melainkan pertemuan antara seorang adam dan seorang hawa…
yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan,
oleh karena itulah mereka saling melengkapi…
maka janganlah menuntut terlalu tinggi pada sang isteri
karena justru kita sendirilah yang akan tersentak, atas kekurangan diri…
ternyata kita bukan Rasulullah yang begitu adil dan bijaksana,
ternyata kita bukan pula Ali yang begitu berkasih sayang pada keluarga…

maka janganlah menuntut terlalu tinggi pada sang suami
sebab justru kita sendirilah yang akan tersentak, atas kelemahan diri…
ternyata kita bukan Khadijah yang begitu sempurna dalam menjaga,
ternyata kita bukan pula Fathimah yang begitu setia dalam sengsara…

mengapa kita terlalu mendamba isteri sehebat Khadijah, andai diri tak semulia Rasulullah…
mengapa kita terlalu mencari isteri secantik Bilqis, andai diri tak sehebat Sulaiman…
mengapa kita terlalu mengharap suami setampan Yusuf, andai kasih tak setulus Zulaikha…
mengapa kita terlalu mencari suami seteguh Ibrahim, andai diri tak setabah Hajar dan Sarah…
kita ini hanyalah lelaki dan perempuan akhir zaman, yang ingin saling memperbaiki diri tuk belajar menjadi pria dan wanita yang shalih dan shalihah… dan bersama membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah…