Assalamualaikum Wr Wb

Wilujeng sumping ka sadayana di blog abdi, mugia aya manfaatna...
.









Kamis, 25 November 2010

Wahai diri

Pagi terasa lebih dingin, hujan smalam menyisakan mendung yg menutup cahaya mentari pagi. Kunaiki bis mayasari Ac lebak bulus - bekasi. Seperti biasa, kusiapkan headset di hp..kubuka file Al-Matsurat pagi.
Sesaat sebelum kuputar Al-Matsurat itu, obrolan 2 orang pemuda di samping dan di depan tempat duduku menarik perhatianku. Mereka berbicara tentang beratnya rasa menyandang status "PENGANGGURAN".
Ku lebih memilih mendengarkan pembicaraan mereka terlebih dahulu, sekedar tuk mengambil hikmah dan mengokohkan kembali rasa Syukur di dada ini.
Mereka asyik berbicara tentang beratnya tidak memiliki pekerjaan, beratnya tidak memperoleh penghasilan, beratnya menyandang status tidak memiliki pekerjaan.
Hmmm...yang membaca tulisan ini tentu tahu dan bisa membayangkan apa isi pembicaraan orang-orang yang sedang mengeluhkan beratnya status pengangguran.
Wahai diri..apa yang sering kita rasakan selama ini ?... Kita bekerja, memiliki penghasilan tetap setiap bulannya, memiliki status sebagai orang yang bekerja. Namun seringkali keluhan itu menghampiri diri walau sbenarnya penghasilan kita sudah melebihi angka 4, 5, 6 atau 7 jutaan atau bahkan lebih, atau hanya karena kita tidak memiliki blackberry terbaru, atau hanya karena kita belum memiliki jabatan di kantor tempat kita bekerja.
Kita mengeluh seringkali karena gaji kita tidak cukup untuk memenuhi GAYA dan KEINGINAN hidup kita, bukan untuk memenuhi kebutuhan kita.
Hmmmm... rasa CUKUP dalam hidup memang tidak tergantung dengan besarnya gaji, tinggi nya jabatan, tapi pada rasa Syukur yang mendamaikan jiwa.
Jadi teringat sosok Pak Ika, tetangga depan rumahku di perumahaan. Sosok yg sederhana tapi senyum dan kehangatan senantiasa terpancar dari wajahnya yg menunjukan kesejukan hati. walaupun hidup dalam kesederhanaan.
Jadi teringat juga Mbah Surip yang kesederhanaan dalam memandang hidup membuat seantero negeri ini seakan kehilangan ketika ia dipanggil ke haribaan-NYA.
Semoga diri termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. amiin.

Oh iya...Father..Mother.. miss u so much.

( ditulis saat dompet tinggal 1000 rupiah )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar