Assalamualaikum Wr Wb

Wilujeng sumping ka sadayana di blog abdi, mugia aya manfaatna...
.









Selasa, 26 Oktober 2010

Bapaku Luar biasa

ungkin lebih tepatnya "bapakku luar biasa!!" karena kasih  sayang dan pengorbanan yang tercurah unutk anaknya tiada bandingnya


aku terlahir memang dikeluarga yang menurutku sangat biasa. Saya buka anak dari pejabat negara, atau pengusaha kaya yang cabangnya sudah seantero Indonesia. Atau juga bukan insinyur yang pandai membuat gedung bertingkat. Bapak saya hanyalah seorang petani miskin yang hidupnya sederhana.

ah ingat masa-masa dulu sewaktu Bapaku diamanahi memipin sebuah desa, desa tertinggal sangat terisolasi dari kota. lampu penerangan belum ada jalan desa masih belum diaspal, perekonomian penduduk masih rendah itulah amanah bapaku sebagai pemimpin harus merubah dari desa tertinggal menjadi desa maju.

banyak suka dan duka ketika bapaku memgeang amanah sebagai pemimpin desa, kerja keras bapak membuahkan hasil desaku yang tadinya desa tertinggal menjadi desa yang maju bahkan menjadi desa yang berprestasi. itulah kebangganaku sebagai anaknya pengorbanan bapak unutk kemajuan desa tidak sia-sia. sebelum menjadi pemimpin desa bapaku salah satu yang mempunyai banyak kebun ladan ataupun sawah, tapi semenjak menjadi pemimpin sawah ladang kebun habis semuanya unutk membangun desa, alhamdulilh bapaku menjalankan amanhnya dengan baik banyak proyek desa ratusan juta bahkan miliaran unutk dana pembanguna desa tidak ada sepesrpun yang bapaku gunakan untuk kemakmuran keluarga karean prisipnya air yg diminum tp ada sedikit kotoran cicak maka kita akan jijik eminumnya begitu jg dengan korupsi sedikit saja memakan uang hasil korupsi maka itu akan menjadi kotor semua keluarga.

kini stelah bapak berhenti menjadi pemimpin desa banyak yang tidak suka dengan keberhasilanya, ada saja orang iri dengki ( smga Allah memaafkan ) bapaku di fitnah dituduh korupsi bak seorang koruptor bapaku dibawa bak seorang pesakitan, bapaku dihina bapaku di caci oleh lawan politnya bapaku disidang dituduh korupsi memakan uang rakyat, ini yang membuat aku bangga sama bapaku dengan situasi begitu bapaku tetap tenang tetp sabar, slalu memberikan motivasi unutk anaknya bahwa kalau kita tidak salah tenang saja Allah akan menolong hambanya yang sabar. dan dengan kejujuran dan kesabaran bapaku semua tuduhan korupsi bapaku tidak terbukti, dan yang menuduh korupsi berbalik malu karean telah menuduh bapaku, malahan semakin banyak saja yang simpati pada bapaku..bapaku berkata " skenario Allah lebih jitu daripada skenario manusia"

Sekarang, bapaku hidup tentram sebagai petani, hidup tenaang beribadah, sambil menunggu anak-anaknya membawakan calon mantu..hehehe pasti mantu itu akan disambut oleh bapakku yang hebat itu... hehehe

Ayah kaulah Guru itu

ia ajarkan aku tuk jadi sekokoh karang ditengah lautan
ia ajarkan aku tuk jadi setegar mentari yg ikhlas membakar diri tuk terangi dunia dgn sinarnya
ia ajarkan aku tuk jadi selembut purnama yg menerangi gulita
ia ajarkan aku tuk jadi sesederhana melati yang tetap harum hingga keujung masanya
ia ajarkan aku tuk jadi seteguh rimbunan bambu yang tak mudah patah meski ia terus meliuk dihempas badai

ia ajarkan aku tuk jadi setenang samudera dalam mengarungi kehidupan
ia ajarkan aku tuk jadi seharum mawar yang mampu menebar aroma kebahagiaan bagi orang2 disekitarku
ia ajarkan aku untuk tak pernah malu dengan diri sendiri selama aku berjalan di jalanNya
ia ajarkan aku tentang kehidupan, tentang arti pengorbanan, tentang makna keikhlasan, tentang arti airmata, tentang bahagianya mengadu di telingaNya, tentang  sejuknya  wudhu di kala fajar menyapa, tentang segalanya.....

sosok itu bernama ayah...
seorang ayah yang terkadang harus bergadang malam menjaga si buah hati yang tertidur lelap dipangkuannya
seorang ayah yang terkadang harus menahan kantuknya untuk menyelesaikan tugas lemburnya
seorang ayah yang terkadang harus menggadaikan rasa gengsinya untuk berhutang demi melengkapi kebahagiaan si kecil

seorang ayah yang terkadang harus rela banting tulang mencari dana tambahan agar dapurnya tetap mengepul
seorang ayah yang terkadang harus rela tak pernah membeli sehelai sarung dan sebuah peci baru asalkan si permata hati mendapat baju baru di hari lebaran
seorang ayah yang terkadang harus merelakan jatah makan malamnya karena si cahayamata kelihatan masih ingin menyantapnya

seorang ayah yang menyembunyikan tangisnya hanya dihadapanNya
memohon, merayu dan meminta kebahagiaan buat si buah hati tercinta
seorang ayah yang meminta pada sang Kuasa agar sakit si kecil berpindah ke tubuhnya saat sikecil menggigil kedinginan ditengah demamnya
seorang ayah yang takkan pernah bisa kau balas jasanya walaupun kau gendong ia sama seperti ia menggendongmu dahulu
seorang ayah yang takkan pernah bisa kau balas budinya meski kau suapi ia, kau tatih ia seperti ia menyuapimu dan mentatih langkah kecilmu dulu

sebenarnya ia pun tak pernah minta kau balas semua budi dan jasanya
hanya do'amu sebagai anak yang shalih yang ia pinta, karena itu yang akan membuat tali cinta itu takkan pernah putus selamanya
meski jasad terlepas dari raga,
meski bumi menjadi pemisah keduanya,
meski mata tak lagi bisa menatap,
meski bibir tak lagi mampu berucap....

Ya Rabb...berikan ia kekuatan
banjiri ia dengan lautan kasihMU
sapa jiwanya dengan lembut cintaMU
seka airmatanya dengan rahmat sayangMU
balas segala jasanya dengan sebaik2 balasan dariMU
berikan ia yang terbaik didunia dan akhirat nanti dengan jannahMU




love you ayah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar